RAW merupakan file mentah dari gambar yang dihasilkan oleh sensor kamera tanpa pemrosesan dari prosesor kamera. Hasil gambarnya cenderung lebih tidak tajam, warnanya flat, dan tidak wow. Kenapa bagitu? Karena hasil format JPG adalah gambar yang sudah diedit oleh prosesor pada kamera, Expeed pada Nikon dan DIGIC pada Canon sehingga gambar yang dihasilkan terlihat lebih bagus, tajam, dan cerah. Tetapi akibat pemrosesan tersebut informasi asli yang ditangkap sensor kamera jadi hilang.
Format RAW dapat menyimpan hingga 4.39 triliun warna, sedangkan JPG hanya 16 juta warna. Warna-warna tersebut tidak langsung terlihat di gambar, tetapi gambar tersebut menangkap detail dari area paling gelap hingga paling terang dari sebuah foto. Maka penggunaan format RAW dapat memunculkan detail yang tidak bisa ditampilkan oleh JPG.
Source : https://infotografi.com
Tapi sebelumnya beberapa hal yang perlu kamu ketahui jika menggunakan format RAW :
1. Memakan banyak space
Dengan banyaknya warna yang harus disimpan tiap kali memotret membuat file menjadi besar. Kamu perlu menyediakan space ekstra ketika memotret menggunakan format ini.
2. Tidak bisa dibuka di semua aplikasi
Format RAW tidak bisa semudah JPG yang bisa dibuka di manapun. Kamu memerlukan aplikasi khusus seperti Adobe Lightroom untuk bisa memaksimalkan format ini.
3. Memakan waktu yang lama
Format ini memakan waktu lebih lama dibandingkan dengan JPG. Kamu perlu memperhitungkan waktu agar tidak terlambat hanya karena prosesnya yang cukup lama.